Selamat Datang di Web Resmi KUA Kecamatan Ciasem, Motto: Melayani sepenuh hati, mengharap ridha Ilahi. Anda Ingin Nikah? Anda Ingin Rujuk? Datanglah ke KUA Kec. Ciasem. Keluarga Anda ingin Sakinah? Ikutilah Suscatin. Sudah tepatkah arah Qiblat Mushalla/Masjid Anda? Kami siap membantu untuk mengukur kembali. Anda perlu bantuan menghitungkan pembagian waris secara praktis? Kami siap membantu. Kontak Pengaduan dan konsultasi di 0877 2699 5565 Info KUA Kec. Ciasem : Email: kuaciasem@yahoo.com Web: kuaciasem.wordpress.com kua-ciasem.blogspot.com Facebook: kuaciasem.jawabarat

Senin, 08 Juli 2013

Cara Melihat Hilal


Cara Melihat Hilal

Cara Melihat Hilal

Untuk menentukan awal bulan Ramadhan, tidak sembarang cara atau pendapat yang dapat diterima.  Berbagai selisih pendapat dalam penentuan awal Ramadhan terjadi dan menimbulkan berbagai perbedaan. Ada yang memakai hisab, ada yang berpedoman terhadap rukyat. Beberapa pendapat ulama sering kita dengar, pendapat pertama menjelaskan bahwa untuk menentukan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat bulan secara langsung (rukyat) dan tidak boleh menggunakan hisab.  Sedangkan pendapat kedua menjelaskan bahwa cara menentukan awal bulan Ramadhan dengan menggunakan hisab.  Semuanya dapat diterima, selama tidak mengajarkan yang tidak diajarkan Agama untuk Cara Melihat Hilal.
Hilal merupakan bulan sabit muda pertama yang dapat dilihat setelah terjadi konjungsi (ijtimak, bulan baru) pada arah terdekat matahari terbenam yang menjadi pedoman awal bulan dalam kalender Islam (Hijriyah).  Biasanya hilal diamati pada hari ke 29 dari bulan Islam untuk menentukan apakah hari berikutnya sudah terjadi pergantian bulan ataukah belum.  Hilal juga bagian dari fase bulan.
Berkaitan dengan cara yang digunakan tiap organisasi masyarakat di Indonesia. Ada tiga cara yang bisa dipakai untuk melihat hilal 1 Syawwal yang sebagai berikut.
  • Wujudul Hilal
    Wujudul Hilal yang berikut adalah cara yang dipakai Muhammadiyah.
    K. H. Wardan Diponingrat, beliau adalah yang mempelopori hisab hakiki Wujudul Hilal yang kini digunakan oleh Muhammadiyah.  Untuk Wujudul Hilal mempunyai tiga syarat.
    1. Telah terjadi ijtimak (konjungsi),
    2. Ijtimak (konjungsi) itu terjadi sebelum matahari terbenam
    3. Pada saat terbenamnya matahari piringan atas Bulan berada di atas ufuk (bulan baru telah wujud).
  • Imkanu Rukyat
    Cara ini hampir mirip dengan yang pertama, hanya saja pada metode ini mensyaratkan hilal minimal 2 derajat.  Metode ini dipakai oleh PERSIS (Persatuan Islam).  Syarat-syarat metode ini ada tiga.
    1. Tinggi (Irtifa’) Hilal minimal 2º
    2. Selisih Azimuth Matahari dan Bulan minimal 3º (jarak horizontal Bulan-Matahari)
    3. Umur bulan minimal 8 jam (dihitung sejak ijtima’ sampai matahari terbenam).
  • Ru’yatul Hilal
    Sedangkan untuk cara yang ketiga ini harus menunggu datangnya maghrib terlebuh dahulu, sehingga bisa memungkinkan untuk melihat hilal secara langsung. Cara yang ketiga ini yang digunakan oleh NU (Nahdlatul Ulama).
Hilal Ramadhan
Dari penjelasan cara melihat hilal singkat diatas, bahwa rukyat merupakan menggunakan cara pandangan mata sedangkan hisab menggunakan cara perhitungan matematik astronomi.  Dan tentunya kita bisa memahami kenapa terjadi perbedaan hari raya di berbagai belahan dunia.  Bahkan, di Indonesia sendiri, yang masih terangkum dalam satu negara masih memunculkan perbedaan.  Dimulai dari perbedaan cara melihat hilal, dan berakhir dengan perbedaan kepastian tanggal 1 Syawwal (Idul Fitri).

Selasa, 25 Juni 2013

Visi, Misi, Tugas Pokok dan Fungsi

            Tugas Kantor Urusan Agama Kecamatan Ciasem kedepan akan semakin berat akibat pengaruh globalisasi, tekhnologi informasi dan pluralisme faham keagamaan dikalangan umat beragama, oleh karena itu KUA Kecamatan Ciasem perlu memperteguh komitmen, memperjelas arah kebijakan dan mempertajam strategi dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya. Sebagai upaya untuk memberikan arah dan strategi dalam penyusunan dan pelaksanaan program serta sebagai tujuan dari kondisi yang diharapkan terjadi di masa mendatang, maka diperlukan visi dan misi yang jelas.
            Visi Kantor Urusan Agama Kecamatan Ciasem pada hakekatnya merupakan model masa depan KUA yang menjadi komitmen dan milik bersama seluruh pegawai KUA Ciasem. Visi KUA Ciasem juga merupakan kristalisasi dari rumusan tugas satuan organisasi dan sebagai cara pandang jauh ke depan atau gambaran yang menantang tentang masa depan, kemana dan bagaimana Ciasem KUA diarahkan agar dapat secara konsisten dan tetap eksis, antisipatif, inovatif serta berisi cita-cita dan citra yang ingin diwujudkan.

Visi:
Terwujudnya Masyarakat Kecamatan Ciasem Yang Agamis
dan Berakhlaqul karimah Berbasis Keluarga Sakinah

Misi:
1. Meningkatkan kualitas pelayanan, pengawasan, pencatatan dan pelaporan nikah dan rujuk;
2. Meningkatkan kualitas penyusunan statistik,dokumentasi dan pengelolaan sistem inpormasi KUA;
3. Meningkatkan kualitas pelaksanaan tata usaha dan rumah tangga KUA;
4. Meningkatkan kualitas pelayanan bimbingan keluarga sakinah;
5. Meningkatkan kualitas pelayanan bimbingan kemesjidan;
6. Meningkatkan kualitas pelayanan bimbingan pembinaan syari’ah;
7. Meningkatkan kualitas pembinaan calon dan pasca haji.
8. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan dan pelayanan administrasi secara profesional dengan menerapkan tata  pemerintahan yang baik;
9. Meningkatkan kualitas pelayanan dan bimbingan optimalisasi pendayagunaan zakat dan wakaf

Motto
Melayani Sepenuh hati, Mengharap Ridho Illahi

Tugas Pokok:
“Melaksanakan Sebagain Tugas Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota di Bidang Urusan Agama Islam”